Speech Delay
Apa yang dimaksud dengan Speech Delay?
Speech delay adalah keterlambatan dalam berbahasa ataupun berbicara. Gangguan berbahasa merupakan keterlambatan dalam sektor bahasa yang dialami oleh anak.
Seorang anak dikatakan memiliki speech delay ketika kemampuan bicaranya jauh dibawah rata-rata anak sebayanya.
Kapan seorang anak dikatakan speech delay?
Usia 0-6 bulan
Saat lahir, bayi hanya dapat menangis untuk menyatakan keinginannya. Pada usia 2-3 bulan, bayi mulai dapat membuat suara-suara sseperti aah atau uuh yang dikenal dengan istilah cooing. Ia juga senang bereksperimen dengan berbagai bunyi yang dapat dihasilkannya, misalnya suara menyerupai berkumur. Bayi juga mulai bereaksi terhadap orang lain dengan mengeluarkan suara. Setelah usia 3 bulan, bayi akan mencari sumber suara yang didengarnya dan menyukai mainan yang mengeluarkan suara.
Mendekati usia 6 bulan, bayi dapat berespons terhadap namanya sendiri dan mengenali emosi dalam nada bicara. Cooing berangsur menjadi babbling, yakni mengoceh dengan suku kata tunggal, misalnya papapapapa, dadadadada, bababababa, mamamamama. Bayi juga mulai dapat mengatur nada bicaranya sesuai emosi yang dirasakannya, dengan ekspresi wajah yang sesuai.
Waspada bila: tidak menoleh jika dipanggil namanya dari belakang, tidak ada babbling.
Usia 6-12 bulan
Pada usia 6-9 bulan, bayi mulai mengerti nama-nama orang dan benda serta konsep-konsep dasar seperti ya, tidak, habis. Saat babbling, ia menggunakan intonasi atau nada bicara seperti bahasa ibunya. Ia pun dapat mengucapkan kata-kata sederhana seperti mama dan papa tanpa arti.
Pada usia 9-12 bulan, ia sudah dapat mengucapkan mama dan papa (atau istilah lain yang biasa digunakan untuk ibu dan ayah atau pengasuh utama lainnya) dengan arti. Ia menengok apabila namanya dipanggil dan mengerti beberapa perintah sederhana (misal lihat itu, ayo sini). Ia menggunakan isyarat untuk menyatakan keinginannya, misalnya menunjuk, merentangkan tangan ke atas untuk minta digendong, atau melambaikan tangan (dadah). Ia suka membeo, menirukan kata atau bunyi yang didengarnya. Pada usia 12 bulan bayi sudah mengerti sekitar 70 kata.
Waspada bila: bayi tidak menunjuk dengan jari pada usia 12 bulan, ekspresi wajah kurang pada usia 12 bulan.
Usia 12-18 bulan
Pada usia ini, anak biasanya sudah dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti, dapat mengangguk atau menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan, menunjuk anggota tubuh atau gambar yang disebutkan orang lain, dan mengikuti perintah satu langkah (Tolong ambilkan mainan itu). Kosakata anak bertambah dengan pesat; pada usia 15 bulan ia mungkin baru dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti, namun pada usia 18 bulan kosakatanya telah mencapai 5-50 kata. Pada akhir masa ini, anak sudah bisa menyatakan sebagian besar keinginannya dengan kata-kata.
Waspada bila: tidak ada kata berarti pada usia 16 bulan
Usia 18-24 bulan
Dalam kurun waktu ini anak mengalami ledakan bahasa. Hampir setiap hari ia memiliki kosakata baru. Ia dapat membuat kalimat yang terdiri atas dua kata (mama mandi, naik sepeda) dan dapat mengikuti perintah dua langkah. Pada fase ini anak akan senang mendengarkan cerita. Pada usia dua tahun, sekitar 50% bicaranya dapat dimengerti orang lain.
Waspada bila: Tidak ada kalimat 2 kata yang dapat dimengerti pada usia 24 bulan
Kapan Seorang Anak dikatakan Speech Delay?
Usia 2-3 tahun
Setelah usia 2 tahun, hampir semua kata yang diucapkan anak telah dapat dimengerti oleh orang lain. Anak sudah biasa menggunakan kalimat 2-3 kata - mendekati usia 3 tahun bahkan 3 kata atau lebih - dan mulai menggunakan kalimat tanya. Ia dapat menyebutkan nama dan kegunaan benda-benda yang sering ditemui, sudah mengenal warna, dan senang bernyanyi atau bersajak (misalnya Pok Ami-Ami).
Usia 3-5 tahun
Anak pada usia ini tertarik mendengarkan cerita dan percakapan di sekitarnya. Ia dapat menyebutkan nama, umur, dan jenis kelaminnya, serta menggunakan kalimat-kalimat panjang (>4 kata) saat berbicara. Pada usia 4 tahun, bicaranya sepenuhnya dapat dimengerti oleh orang lain. Anak sudah dapat menceritakan dengan lancar dan cukup rinci tentang hal-hal yang dialaminya.
Apabila terdapat salah satu tanda waspada di atas, bawalah anak Anda ke dokter anak. Secara umum, pada usia berapapun, bawalah anak ke dokter jika ia menunjukkan kemunduran dalam kemampuan berbicara atau kemampuan sosialnya.
Penyebab speech delay:
1. Faktor Genetik
⏺ Pada saat lahir prematur
⏺ Bibir sumbing
⏺Punya penyakit kejang-kejang
⏺Dan lain-lain
2. Pola asuh orangtua
⏺ Terbiasa dengan hanya menunjuk sebagai bahasa isyarat anak, tanpa mengucapkan kata yang dimaksud.
⏺Banyaknya bermain gadget (youtube, dll)
⏺ Membiarkan kemauan anak dengan bahasa emosi mereka
3. Kurangnya interaksi sosial
⏺Tidak ada lawan bicara, selain dari orangtua.
⏺Tidak pernah di ijinkan bermain dengan teman sebayanya
Bagaimana cara mengatasi speech delay pada anak?
- Rajin berbicara dan berkomunikasi pada anak
- Siapkan beberapa kata dan benda seperti piring, sendok dan garpu. Minta anak untuk menyebutkan serta mengambil benda yang diminta.
- Bermain tiup balon, untuk melatih oramotor anak.
- Menyebutkan a, i, u, e dan o dengan mulut yang terbuka lebar.
- Mengunyah makanan keras seperti buah apel
- Senam wajah
Siapa yang bisa membantu mengatasi speech delay pada anak?
- Orangtua
- Guru (Sekolah)
- Dokter atau Terapis