HII...PARENTS!!! WELCOME @ BLOG HARVEST STARS SCHOOL; CILEUNGSI, BOGOR

Gerakan motorik


Gerakan motorik adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia. Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi, fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga.

Terdapat berbagai jenis gerakan motorik :

1.       Gerakan terprogram

2.       Gerakan refleks
        Refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan respon segera setelah adanya rangsang. Pada manusia gerak refleks terjadi melalui [reflex arc], namun refleks-refleks ini sangat penting artinya di dalam mendiagnosis dan melokalisasi lesi neurologi. * Lesi adalah istilah kedokteran untuk merujuk pada keadaan jaringan yang abnormal pada tubuh. Hal ini dapat terjadi karena proses beberapa penyakit seperti trauma fisik, kimiawi, dan elektris; infeksi, masalah metabolisme, dan otoimun.

3.       Gerakan motorik halus
        Motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan secara rutin, seperti bermain puzzle, menyusun balok, memasukan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya, merangkai, melukis, gerakan tangan seperti jenis genggaman, gerakan menjepit (pincer) dan lain sebagainya.         Kemampuan motorik halus setiap anak berbeda-beda, baik dalam hal kekuatan maupun ketepatannya. Perbedaan ini dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulai yang didapatnya. Setiap anak bisa mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Anak justru bisa menjadi bosan dan malas mengembangkan kemampuan motorik halusnya jika ia kurang mendapatkan rangsangan.

4.       Gerakan motorik kasar
        Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagian besar atau seluruh anggota tubuh, yang dipengaruhi oleh usia, berat badan dan perkembangan anak secara fisik. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, atau naik turun tangga, berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan tangan dan lain sebagainya. Perkembangan motorik ini beriringan dengan proses kematangan fisik anak. Dan kemampuan motorik ini merupakan hasil dari banyak faktor, yaitu perkembangan sistem saraf, kemampuan fisik yang memungkinkannya untuk bergerak, dan lingkungan yang mendukung perkembangan kemampuan motorik. Misalnya, anak akan mulai berjalan jika sistem sarafnya sudah matang, proporsi kakinya cukup kuat untuk menopang tubuhnya, dan anak sendiri ingin berjalan untuk mengambil mainannya.